Ketegangan Global Ancam Dominasi Dolar AS di Pasar Dunia
Ketegangan Global Ancam Dominasi Dolar AS di Pasar Dunia
Dolar Amerika Serikat (USD), yang akrab disebut sebagai “greenback”, telah menjadi tulang punggung sistem keuangan internasional selama beberapa dekade. Sejak berakhirnya Perang Dunia II dan diterapkannya sistem Bretton Woods, dolar AS berperan penting dalam perdagangan internasional dan menjadi mata uang cadangan utama bagi banyak negara.
Menurut analis keuangan dari Octa Broker, Kar Yong Ang, dominasi dolar AS didukung oleh kekuatan ekonomi Amerika Serikat, pasar finansial yang dalam dan likuid, perlindungan hukum yang kuat, serta pengaruh geopolitik dan militer AS yang luas.
Namun, belakangan ini posisi dolar mulai terancam. Ketegangan dagang global, khususnya kebijakan tarif yang lebih tinggi serta kekhawatiran terhadap potensi resesi global, telah memicu kekhawatiran investor. Indeks Dolar (DXY) bahkan mencatat penurunan lebih dari 10% hanya dalam waktu tiga bulan terakhir, dari Januari hingga April 2025.
“Biasanya dalam situasi seperti ini, investor akan melarikan dana ke dolar sebagai aset aman. Tapi kali ini berbeda. Banyak yang justru beralih ke mata uang alternatif seperti yen Jepang dan franc Swiss,” ungkap Kar Yong.
Langkah proteksionis Amerika yang memperkenalkan tarif impor sebesar 10% pada semua barang, serta pembalasan dari negara seperti Tiongkok, disebut sebagai penyebab utama kegelisahan pasar. “Langkah ini bisa merusak rantai pasok global dan memicu resesi,” tambahnya.
Data juga menunjukkan USDCHF sempat turun di bawah 0.80500—level yang belum terlihat sejak 14 tahun lalu. Sementara USDJPY mendekati titik kritis 140,00, menandakan tekanan kuat terhadap greenback.
Meski begitu, Kar Yong meyakini bahwa ini bukanlah akhir dari dominasi dolar AS. “Penurunan ini adalah bentuk respons terhadap kebijakan ekonomi AS saat ini, bukan tanda hilangnya kepercayaan total pada dolar,” jelasnya. Menurutnya, koreksi nilai ini justru sehat dan bisa menjadi momen stabilisasi.
Dolar AS masih menyumbang sekitar 88% dari seluruh transaksi internasional dan lebih dari setengah cadangan devisa dunia masih dalam bentuk dolar, menurut IMF dan Bank for International Settlements. “Tidak ada mata uang lain saat ini yang bisa sepenuhnya menggantikan posisi dolar di sistem global,” ujarnya menutup.
Comments
Post a Comment